Langsung ke konten utama

BAB-2 KHALIFAH-KHALIFAH YANG TERKENAL DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH I


BAB-2
KHALIFAH-KHALIFAH YANG TERKENAL
DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH I

A.    14 Khalifah Bani Umayyah
1.    Khalifah Bani umayyah 1 : Muawiyah ibn Abi Sufyan (661-681 M)
        Muawiyah ibn Abi Sufyan adalah pendiri Daulah Bani Umayyah dan menjabat sebagai Khalifah pertama. Ia memindahkan ibu kota dari Madinah al Munawarah ke kota Damaskus dalam wilayah Suriah. Pada masa pemerintahannya, ia melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan Islam yang terhenti pada masa Khalifah Ustman dan Ali. Disamping itu ia juga mengatur tentara dengan cara baru dengan meniru aturan yang ditetapkan oleh tentara di Bizantium, membangun administrasi pemerintahan dan juga menetapkan aturan kiriman pos. Muawiyah meninggal Dunia dalam usia 80 tahun dan dimakamkan di Damaskus di pemakaman Bab Al-Shagier.
2.     
3.            Lahir pada tahun 22 H/643 M. Pada tahun 679 M, Muawiyah mencalonkan anaknya, Yazid, untuk menggantikan dirinya. Yazid menjabat sebagai Khalifah dalam usia 34 tahun pada tahun 681 M. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Ia kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madinah, memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya. Dengan cara ini, semua orang terpaksa tunduk, kecuali Husein ibn Ali dan Abdullah ibn Zubair.
        Bersamaan dengan itu, Syi’ah (pendukung Ali) melakukan konsolidasi (penggabungan) kekuatan kembali. Perlawanan terhadap Bani Umayyah dimulai oleh Husein ibn Ali. Pada tahun 680 M, ia pindah dari Mekkah ke Kufah atas permintaan golongan Syi’ah yang ada di Irak. Umat Islam di daerah ini tidak mengakui Yazid. Mereka mengangkat Husein sebagai Khalifah. Dalam pertempuran yang tidak seimbang di Karbela, sebuah daerah di dekat Kufah, tentara Husein kalah dan Husein sendiri mati terbunuh. Kepalanya dipenggal dan dikirim ke Damaskus, sedang tubuhnya dikubur di Karbala (Yatim, 2003:45). Ia meninggal pada tahun 64 H/683 M dalam usia 38 tahun dan masa pemerintahannya ialah tiga tahun dan enam bulan.
4.    Khalifah Bani umayyah 3 : Muawiyah ibn Yazid (683-684 M)
        Muawiyah ibn Yazid menjabat sebagai Khalifah pada tahun 683-684 M dalam usia 23 tahun. Dia seorang yang berwatak lembut. Dalam pemerintahannya, terjadi masa krisis dan ketidakpastian, iaitu timbulnya perselisihan antar suku diantara orang-orang Arab sendiri. Ia memerintah hanya selama enam bulan.
5.    Khalifah Bani umayyah 4 : Marwan ibn Al-Hakam (684-685 M)
        Sebelum menjabat sebagai penasihat Khalifah Ustman bin Affan, ia berhasil memperoleh dukungan dari sebagian orang Syiria dengan cara menyuap dan memberikan berbagai hak kepada masing-masing kepala suku. Untuk mengukuhkan jabatan Khalifah yang dipegangnya maka Marwan sengaja mengawini janda Khalifah Yazid, Ummu Khalid. Selama masa pemerinthannya tidak meninggalkan jejak yang penting bagi perkembangan sejarah Islam. Ia wafat dalam usia 63 tahun dan masa pemerintahannya selama 9 bulan 18 hari.
6.    Khalifah Bani umayyah 5 :  Abdul Malik ibn Marwan (685-705 M)
        Abdul Malik ibn Marwan dilantik sebagai Khalifah setelah kematian ayahnya, pada tahun 685 M. Dibawah kekuasaan Abdul Malik, kerajaan Umayyah mencapai kekuasaan dan kemulian. Ia terpandang sebagai Khalifah yang perkasa dan negarawan yang cakap dan berhasil memulihkan kembali kesatuan Dunia Islam dari para pemberontak, sehingga pada masa pemerintahan selanjutnya, di bawah pemerintahan Walid bin Abdul Malik
        Daulah bani Umayyah dapat mencapai puncak kejayaannya. Ia meninggal pada tahun 705 M dalam usia yang ke-60 tahun. Ia meninggalkan karya-karya terbesar didalam sejarah Islam. Masa pemerintahannya berlangsung selama 21 tahun, 8 bulan. Dalam masa pemerintahannya, ia menghadapi sengketa dengan Abdullah ibn Zubair.
7.    Khalifah Bani umayyah 6 : Al-Walid ibn Abdul Malik (705-715 M)
        Masa pemerintahan Walid ibn Malik adalah masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Umat Islam merasa hidup bahagia. Pada masa pemerintahannya tercatat suatu peristiwa besar, iaitu perluasan wilayah kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya, benua Eropa, iaitu pada tahun 711 M. Perluasan wilayah kekuasaan Islam juga sampai ke Andalusia (Sepanyol) dibawah pimpinan panglima Thariq bin Ziad. Perjuangan panglima Thariq bin Ziad mencapai kemenangan, sehingga dapat menguasai kota Kordova, Granada dan Toledo.

        Selain melakukan perluasan wilayah kekuasaan Islam, Walid juga melakukan pembangunan besar-besaran selama masa  pemerintahannya untuk kemakmuran rakyatnya. Khalifah Walid ibn Malik meninggalkan nama yang sangat harum dalam sejarah. Daulah Bani Umayyah dan merupakan puncak kebesaran Daulah tersebut.
8.    Khalifah Bani umayyah 7 : Sulaiman ibn Abdul Malik (715-717 M)
        Sulaiman Ibn Abdul Malik menjadi Khalifah pada usia 42 tahun. Masa pemerintahannya berlangsung selama 2 tahun, 8 bulan. Ia tidak memiliki kepribadian yang kuat hingga mudah dipengaruhi penasehat-penasehat disekitar dirinya. Menjelang saat terakhir pemerintahannya barulah ia memanggil Gubernur wilayah Hijaz, iaitu Umar bin Abdul Aziz, yang kemudian diangkat menjadi penasehatnya dengan memegang jabatan wazir besar.
     Hasratnya untuk memperoleh nama baik dengan penaklukan ibu kota Constantinople gagal. Satu-satunya jasa yang dapat dikenangnya dari masa pemerintahannya ialah menyelesaikan dan menyiapkan pembangunan Jamiul Umawi yang terkenal megah dan agung di Damaskus.
9.    Khalifah Bani umayyah 8 : Umar Ibn Abdul Aziz (717-720 M)
        Umar ibn Abdul Aziz menjabat sebagai Khalifah pada usia 37 tahun . Ia terkenal adil dan sederhana. Ia ingin mengembalikan corak pemerintahan seperti pada zaman khulafaur rasyidin. Pemerintahan Umar meninggalkan semua kemegahan Dunia yang selalu ditunjukkan oleh orang Bani Umayyah.  
        Ketika dinobatkan sebagai Khalifah, ia menyatakan bahwa mempernaiki dan meningkatkan negeri yang berada dalam wilayah Islam lebih baik daripada menambah perluasannya (Amin, 1987:104). Ini berarti bahwa prioritas utama adalah pembangunan dalam negeri. Meskipun masa pemerintahannya sangat singkat, ia berhasil menjalin hubungan baik dengan Syi’ah. Ia juga memberi kebebasan kepada penganut agama lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya.
        Kedudukan mawali (orang Islam yang bukan dari Arab) disejajarkan dengan Muslim Arab. Pemerintahannya membuka suatu pertanda yang membahagiakan bagi rakyat. Ketakwaan dan keshalehannya patut menjadi teladan. Ia selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Ia meninggal pada tahun 720 M dalam usia 39 tahun, dimakamkan di Deir Simon.
10.               Khalifah Bani umayyah 9 : Yazid ibn Abdul Malik (720-724 M)
        Yazid ibn Abdul Malik adalah seorang penguasa yang sangat cenderung kepada kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat. Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam ketentraman dan kedamaian, pada zamannya berubah menjadi kacau. Dengan latar belakang dan kepentingan etnik politis, masyarakat menyatakan konfrontasi terhadap pemerintahan Yazid. Pemerintahan Yazid yang singkat itu hanya mempercepat proses kehancuran Bani Umayyah. Pada waktu pemerintahan inilah propaganda bagi keturunan Bani Abas mulai dilancarkan secara aktif. Dia wafat pada usia 40 tahun. Masa pemerintahannya berlangsung selama 4 tahun, 1 bulan.
11.    Khalifah Bani umayyah 10 : Hisyam ibn Abdul Malik (724-743 M)
        Hisyam ibn Abdul Malik menjabat sebagai Khalifah pada usia yang ke 35 tahun. Ia terkenal negarawan yang cakap dan ahli strategi militer. Pada masa pemerintahannya muncul satu kekuatan baru yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan ini berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung oleh golongan mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius. Dalam perkembangan selanjutnya, kekuatan baru ini mampu menggulingkan Dinasti Umayyah dan menggantikannya dengan Dinasti baru, Bani Abbas.
     Pemerintahan Hisyam yang lunak dan jujur menyumbangkan jasa yang banyak untuk pemulihan keamanan dan kemakmuran, tetapi semua kebajikannya tidak bisa membayar kesalahan-kesalahan para pendahulunya, kerana gerakan oposisi terlalu kuat, sehingga Khalifah tidak mampu mematahkannya.
     Meskipun demikian, pada masa pemerintahan Khalifah Hisyam kebudayaan dan kesusastraan Arab serta lalu lintas dagang mengalami kemajuan. Dua tahun sesudah penaklukan pulau Sisily pada tahun 743 M, ia wafat dalam usia 55 tahun. Masa pemerintahannya berlangsung selama 19 tahun, 9 bulan. Sepeninggal Hisyam, Khalifah-Khalifah yang tampil bukan hanya lemah tetapi juga bermoral buruk. Hal ini makin mempercepat runtuhnya Daulah Bani Ummayyah.
12.    Khalifah Bani umayyah 11 : Walid ibn Yazid (743-744 M)
        Daulah Abbasiyah mengalami kemunduran dimasa pemerintahan Walid ibn Yazid. Ia berkelakuan buruk dan suka melanggar norma agama. Kalangan keluarga sendiri benci padanya. Dan ia mati terbunuh. Meskipun demikian, kebijakan yang paling utama yang dilakukan oleh -Walid ibn Yazid ialah melipatkan jumlah bantuan sosial bagi pemeliharaan orang-orang buta dan orang-orang lanjut usia yang tidak mempunyai famili untuk merawatnya. Ia menetapkan anggaran khusus untuk pembiayaan tersebut dan menyediakan perawat untuk masing-masing orang. Dia sempat meloloskan diri dari penangkapan besar-besaran di Damaskusyang dilakukan oleh keponakannya. Masa pemerintahannya berlangsung selama 1 tahun, 2 bulan. Dia wafat dalam usia 40 tahun.
13.    Khalifah Bani umayyah 12 : Yazid ibn Walid (Yazid III) (744 M)
        Pemerintahan Yazid ibn Walid tidak mendapat dukungan dari rakyat, kerana perbuatannya yang suka mengurangi anggaran belanja negara. Masa pemerintahannya penuh dengan kemelut dan pemberontakan. Masa pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan. Dia wafat dalam usia 46 tahun.
14.    Khalifah Bani umayyah 13 : Ibrahim ibn Malik (744 M)
        Diangkatnya Ibrahim menjadi Khalifah tidak memperoleh suara bulat didalam lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya. Kerana itu, keadaan negara semakin kacau dengan munculnya beberapa pemberontak. Ia menggerakkan pasukan besar berkekuatan 80.000 orang dari Arnenia menuju Syiria. Ia dengan suka rela mengundurkan dirinya dari jabatan khilafah dan mengangkat baiat terhadap Marwan ibn Muhammad. Dia memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun 132 H.
15.         Khalifah Bani umayyah 14 : Marwan ibn Muhammad (745-750 M)
        Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan seorang pahlawan. Beberapa pemberontak dapat ditumpas, tetapi dia tidak mampu mengahadapi gerakan Bani Abbasiyah yang telah kuat pendudkungnya. Marwan ibn Muhammad melarikan diri ke Hurah, terus ke Damaskus. Namun Abdullah bin Ali yang ditugaskan membunuh Marwan oleh Abbas As-Syaffah selalu mengejarnya. Akhirnya sampailah Marwan di Mesir. Di Bushair, daerah al Fayyun Mesir, dia mati terbunuh oleh Shalih bin Ali, orang yang menerima penyerahan tugas dari Abdullah. Marwan terbunuh pada tanggal 27 Dzulhijjah 132 H\5 Agustus 750 M. Dengan demikian tamatlah kedaulatan Bani Umayyah, dan sebagai tindak lanjutnya dipegang oleh Bani Abbasiyah.

B.     Khalifah-khalifah Bani Umaiyyah yang terkenal
1.    Prestasi Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan terkenal dalam sejarah perkembangan Bani UmaiyahI, karena keberanian beliau pada saat memproklamirkan Bani Umaiyah I tahun 40H pada saat Ali bin AbiThalib masih memerintah Khulafaurrasyidin sebagai khalifah yang terakhir.Meskipun Muawiyah memproklamirkan bani Umaiyah dengan cara yang tidak sesuai dengan nilai-nilaiagama, akan tetapi beliauw mampuh menetapkan beberapa kebijakan yangsangat mendukung perkembangan bani Umaiyah 1 mencapai masa perkembangan yangsangat pesat, kebijakan tersebutadalah:
a.       Membentuk Departemen dan Dutayang belum dibentuk oleh khalifahsebelumnya,fungsi dari departemen ini adalah menyiapkan beberapa sahabat utama untuk diutus ke berbagai wilayah di dunia dalam rangka memperkenalkanIslam ke penjuru dunia di antaranya adalah Uqba bin Nafi dan Musa binNusardi AfrikaUtara,Abdullah bin Abi Saradi India, dan Saad bin Abi Waqas di Cina, Indonesia dan wilayah Asia Tenggaralainnya.
b.      Muawiyah juga membeli beberapa profesional administrasi keuangandan tata usaha dari daerah Byzantium dandipekerjakan dalam pemerintahan BaniUmaiyah.
c.       Memperluas kekuasaan atau mengembangkan wilayah di 3 daerah yang sangat subur dan strategis yaitu Afrika Utara, Indiadan Byzantium
2.        PrestasiKhalifah Marwanbin HakamKhalifah Marwan bin Hakamadalah seorang yang bijaksana. Berfikran tajam, fasihberbicaradan berani. Beliauahli pembacaan al Quran dan banyak meriwayatkan hadis dari para sahabat Rasullah yang terkenal terutama dari Umar bin khatab dan Usman bin Afan. Beliauterkena dan berjasa dalam menertibkan alat-alat takaran dan tibangan, serta berjasa karena pertama kali menciptakan mata uang sebagai alat jual beli. Marwan adalah khalifah yang beranimemberantas para pemberontak dengan cara yang keras dan tegas. Para pemberontak diundang ke istanahkemudian dibunuh dan mayatnya dibuang di tengah jalan agarmasyarakat tahu dan menjadi rasatakut untuk tidak melakukan hal yang serupa. Dengan kebijakan tersebut menyebabkan pemerintahan pada masa khalifah Marwan menjadi kondusifdan program khalifahdapatberjalan denganlancar.
3.        Prestasi Khalifah Walidbin AbdulMalikKhalifah ke-6 Bani Umaiyah Walid bin Abdul Malik memerintah bersamaan dengan permintaan bantuan dari pemerintahan Gothiyah B kepada Islam, oleh Khalifah Al Walid permintaan itu dipenuhi dengan mengirim 12.000pasukan Islam yang dipimpin oleh Tariq bin Ziad. MisiIslam tersebutberhasil menyelesaikan tugasnya dengan baikdan pasukan Islam dipimpin olehTariq bin Ziad tersebutberhasil memukul mundur pasukan Viagoth ariktokrasiJerman. Karena pasukanIslam berhasil melaksanakan tugasnya dengan mengusir pasukanJerman, maka oleh penguasa Gotiyah Barat sepeninggalan Raja Witizah mempersilahkan Tariq danpemuka Islam lainnya bolehberdakwah di wilayah Andalusi dengan bebas dan aman. Masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik khalifah ke-6 Bani Umaiyah disebutkan dalam sejarah sebagai masa kejayaan Bani UmaiyahI. Pada saat itu masyarakat patuh dan cinta kepada khalifah Al Walid. Keadaan pemerintahan yang sebaik itu membuka kesempatan pada khalifah Al Walid untuk melakukan perluasan wilayah ke daerah-daerah di Afrika dan Eropa Barat.
4.        Prestasi Khalifah Umar binAbdul AzisKhalifah Umar bin Abdul Azis adalah khalifah ke-8 dari pemerintahan Bani Umaiyah I, memerintah hanya 3tahun kurang lebih tahun 99 -101H akan tetapi masyarakat Islam yang dipimpinmengalami peningkatan kualitas secara drastis terutama dalam hal status ekonomi. Taraf pendapatan dan kehidupan sosial masyarakat begitutinggi, sampai mencari warga masyarakat untuk menyalurkan Zakat Fitrah begitu sulit. Zakat kaum agniyah akhirnya diserahkan ke baitulmaal selanjutnya difungsikan untuk pembangunan fisik dalam masyarakat seperti masjid, sekolah dan perpustakaan. Umar dipilih oleh suara mayoritasmasyarakat secara murni karena keberhasilan beliau menjadi gubernur di Syiria dan masyarakat Islam telah bosan dan jenuh terhadap kepemimpinan para khalifah Bani Umaiyah yang korup dan amoral.Ada beberapa keistimewaan dari khalifah Umar bin Abdul Aziz dibandingkan dengan khalifah-khalifah lainnya:
a.       Jabatan khalifah yang akan dipangkunya ditawarkan lebih dahulu kepada rakyat, akan tetapi mayoritas masyarakat lebih memilih
Umar bin Abdul Azis.
b.      Beliau lebih mementingkanagama daripada politik
c.       Mementingkan persatuan umatIslam daripada golongan
d.      Penyiaran Islam dilakukan ataudisiarkan dengan cara damai
e.       Adil terhadap semua pihak
f.       Sopan dan santundalam bertutur
g.      Mementingkan kebutuhan umum dari pada kebutuhan pribadi
h.      Membuka forum untuk masyarakatluas, bertanya tentanghal agama, hukum dan persoalansosial lainnya.
i.        Masa pemerintahannya yang singkat 3 tahun, akan tetapimampuh mengangkat status sosial dan derajat masyarakat menjadi makmur sehingga sulit mencarI orang miskin untuk mengeluarkan zakat pada saat itu
j.        Memberi instruksi kepada gubernur Madinah agar mengumumkan kepada masyarakat Islam Madinah supaya segeramengumpulkan dan menyeleksi hadis.

C.    Kebijakan-Kebijakan Pemerintahan Bani Umaiyah I Damaskus
          Kebijakan pemerintahan Bani Umaiyah I yang sangat berpengaruh pada perkembangan Islam Bani Umaiyah I adalah pada saat Muawiyah bin Abi Sufyan memerintah
1.        sebagai khalifah pertama, dia menetapkan beberapa kebijakannya Memperluas wilayah Islam di 3wilayah yang rata-rata subur ; Afrika Utara, India dan Byzantium. Akan tetapi dari 3 wilayah itu Byzantium lebih dahulu ditaklukan karena selain subur, masyarakatnya menganut nasrani ortodoks.
2.        Membentuk departemen dan Duta, tugasnya untuk mengirim beberapa duta Islam membawa misi Islam ke beberapa wilayah ; Cina, India, Indonesia, Bukara, Tajekistan, Samarkan, Afrika Utara dan Andalusia.
3.        Mengangkat beberapa profesional dalam bidang Administrasi keuangan dari orang-orang Bizantium untuk dipekerjakan dalam pemerintahan Islam. Khalifah-khalifah Bani Umaiyah lain yang ikut menetapkan beberapa kebijakan monumental pada masa pemerintahannya, diantaranya :
a.         Pada masa pemerintahan Marwan bin Hakam, mata uang ditetapkan sebagai alat resmi pemerintah untuk barter atau alat tukar. Sejarah mata unag pertama kali di ciptakan di dunia dan dijadikan sebagai alat tukar.
b.        Pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan semua pemberontak dibunuh secara kejam, dengan cara di undang di istanah kemudian di bunuh dan mayatnya dibuang di tengah jalan di depan istanah. Alhasil keadaan pemerintahan menjadi kondusif dan perkembangan peradaban menjadi lancar.
c.         Kebijakan untuk mengirim pasukan Islam sebesar 12.000 pasukan ke Eropa atau Andalusia terjadi pada tahun 711 M oleh khalifah Al Walid bin Abdul Malik, khalifah bani Umaiyah yang ke 6
d.        Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Azis tahun 99-101 hijriyah, Umar mengeluarkan perintah kepada gubernur Madinah agar segera memerintahkan masyarakat islam yang ada di Madina, Hijaz dan sekitarnyauntuk menghimpun, menyeleksi dan menyempurnakan hadis.Oleh pakar sejarah bahwa kebijakan oleh para khalifah tersebut diatas adalah sumber insfirasi dan motivasi besar bagi kekuasaan bani Umaiyah 1 di dalam menata kekuasaan selanjutnya. Kebijakan-kebijakan khalifah Muawiyah yang paling palin berpengaruh seperti mempekerjakan para professional dari Byzantium utuk menata administrasi keuanan Negara, serta mngadakan perluasan wilayah diwilayah yang sangat stretegis. Oleh para pakar sejarah, bahwa kebijakan khalifah Muawitah tersebut adalah sebagai peletakan pondasi bani Umaiyah menjadi kuat dan sangat strategis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB-3 PERKEMBANGAN PERADABAN BANI UMAYYAH I

BAB-3 PERKEMBANGAN PERADABAN BANI UMAYYAH I A.   Pembukuan Hadis Pada Masa Umar bin Abdul Aziz        Dengan pembukuan hadis pertama kali di cetuskan oleh khalifa umar bin abdul aziz pada awal abad ke 2 hijriyah. sebagai khalifa pada masa itu,  beliau memandang perlu untuk membukukan hadis. karena beliau menyadari bahwa semakin lama para perawi hadis banyak yang meninggal. apa bila Hadis - Hadis tersebut tidak di bukukan maka akan di khawatirkan akan lenyap dari permukaan bumi. di samping itu, timbulnya berbagai golongan yang bertikai dalam persoalan kekhalifahan menyebabkan ada nya kelompok yang membuat hadis palsu untuk menambah hasil pendapattan nya. penulis hadis yang pertama kali  dan terkenal pada masa itu adalah abu bakar muhammad ibnu muslimin ibnu syihab az zuhri.         Pentingnya pembukuan hadis tersebut mengundang para ulama untuk ikut serta berperan dalam meneliti dan menyeleksi dengan cermat kebenaran hadis - hadis.  penulisan hadis pada abad ini belum ad

BAB-5 PROSES LAHIRNYA DAN FASE-FASE PEMERINTAHAN BANI ABBASIYAH

BAB-5 PROSES LAHIRNYA DAN FASE-FASE PEMERINTAHAN BANI ABBASIYAH A.   Proses Lahirnya Bani Abbasiyah             Lahirnya Bani Abbasiyah tahun 750 M, adalah peran besar dari keturunan Hasyim yang bernama Abu Abbas. Nama Abbasiyah yang dipakai untuk nama bani ini adalah diambil dari nama bapak pendiri Abbasiyah yaitu Abbas bin Abdul Mutolib paman Nabi Muhammad SAW. Proses lahirnya Abbasiyah dimulai dari kemenangan Abu Abbas Assafah dalam sebuah perang terbuka (al-Zab) melawan khalifah Bani Umayyah yang terakhir yaitu Marwan bin Muhammad. Abu Abbas diberi gelar as-safah karena dia pemberani dan dia mampu memainkan mata   pedangnya kepada lawan politiknya. Semua lawan politiknya diperangi dan dikejar-kejar, diusir keluar dari wilayah kekuasaan Abbasiyah yang baru direbut dari Bani Umayyah I.             Berdirinya Bani Abbasiyah tahun 750 M berarti secara formal semua wilayah kekuasaan Islam berada di bawah pemerintahan Abbasiyah termasuk semua bekas wilayah Bani Umayyah I